Sabtu, 15 Desember 2018

Aliran-Aliran Psikologi Kontemporer


    1.Psikologi Kognitif
          F. HEIDER


          Dari sejarahnya diketahui bahwa perkembangan psikologi kognitif berawal dari hijrahnya Kurt Lewin ke Amerika Serikat karena kejaran Nazi Jerman  menjelang Perang Dunia II. Di Amerika Serikat, dari universitas-universitas tempatnya bekerja di Iowa dan Massachussets, Lewin menyebarkan teori-teori Psikologi Gestalt yang telah dikembangkannya menjadi teori lapangan. Teori ini membahas proses psikologik yang terjadi dalam diri seseorang. Teorinya mendapat tempat dalam dunia psikologi maka kemudian berkembang menjadi teori kognitif. Tokoh yang tergolong paling awaldalam mengemukakan teori-teori yang dapat digolongkan dalam aliran psikologi kognitif adalah F. Heider. Setelah itu muncul tokoh-tokoh lain seperti L. Festinger, C.E. Osgood, P.H. Tannenbaum, dan T.M Newcomb.
Istilah kognitif merujuk pada seluruh proses intelektual seperti berfikir, mengingat, memahami, memutuskan. Dalam  psikologi kognitif yang dipelajari adalah berbagai hal seperti sikap, ide, dan harapan. Maksudnya,psikologi mempelajari bagaimana arus informasi yang ditangkap oleh indera diproses dalam  jiwa seseorang sebelum diendapkan dalam kesadaran atau diwujudkan dalam bentuk tingkah laku. Teori kognitif tidak menyelidiki hal-hal yang lebih dalam  pada kesadaran. Aliran ini tidak tidak mempelajari proses yang terjadi dalam alam bawah sadar dan ketidaksadaran. Karena itu, teori ini dengan mudah dapat dibedakan dari teori-teori psikologi analisis. Dalam tulisannya F. Heider mengemukakan  teori yang berpangkal pada perasaan-perasaan yang ada pada seseorang terhadap sesorang lain dan sesuatu hal lain (pihak ketiga) yang menyangkut orang pertama dan orang kedua (Attitudes and Cognitive Organization, 1946). L. Festinger mengemukakan teori  yaitu sektor-sektor dalam 
Psikologi kognitif berfokus menggali sebagai spesifikasi dari otak manusia tersebut.Kognisi adalah suatu perabot dalam benak manusia sebagai pusat penggerak berbagai aktivitas untuk mengenali lingkungan, melihat berbagai masalah, menganalisa beragam masalah, mencari informasi baru, menarik kesimpulan. Aliran kognitif adalah suatu proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat dan menggunakan pengetahuan, maka dengan itu sebuah perilaku yang tampak tidak dapat diukur, diamati tanpa melihat proses mentalnya, seperti motivasi, kesengajaan, keyakinan. Jadi dapat disimpulkan bahwa psikologi kognitif adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang proses mental yang aktif untuk memperoleh informasi untuk akhirnya terjadinya perubahan tingkah laku.
Berbeda dengan aliran psikologi behavioristik, Psikologi Kognitif merupakan cabang ilmu yang mempelajari proses mental, bagaimana manusia berpikir, merasakan, mengingat, belajar dimana otak akan menjalankan fungsi utamanya yang disebut dengan berpikir. Dalam hal ini otak adalah sistem fisik dalam bekerja pada batas hukum alam dan kekuatan sebab akibat, bisa menampung sebanyak-banyaknya, apapun item yang masuk kedalam memorinya secara simultan. Kemampuan membedakan hasil penginderaan, menghasilkan kemampuan lebih tinggi, membentuk kategori konseptual. Psikologi Kognitif akan berusaha untuk menggambarkan cara kerja pikiran dan membuat dunia lebih baik dari yang seharusnya. Menurut teori kognitif belajar dan pembelajaran mengakui pentingnya faktor individu dalam belajar tanpa meremehkan faktor lingkungan dalam berintekrasi yang berjalan terus menerus sepanjang hayat (Sudarwan dan Khairil, 2010)

        2.Behaviorisme
Pengertian behaviorisme adalah pandangan teoritis yang beranggapan, bahwa persoalan  psikologi adalah tingkah laku, tanpa mengaitkan konsepsi-konsepsi mengenai kesadaran dan mentalitas (J.P. Chaplin, 2002:54). Behaviorisme memiliki pandangan bahwa kesadaran manusia mungkin tidak dapat dipelajari secara ilmiah, sehingga teori ini berkonsentrasi pada pengalaman sadar individu. Sehingga tokoh paham ini mempelajari nilai adaptif belajar dari pengalaman.
Behaviorisme berkaitan dengan kondisioning dan proses belajar, mempelajari perilaku yang nyata, mementingkan faktor kebutuhan dan pemuasan kebutuhan. Behaviorisme menolak unsur-unsur kesadaran yang tidak nyata sebagai objek studi psikologi, dan membatasi diri pada studi tentang perilaku yang nyata. Behaviorisme menganalisis bahwa perilaku yang tampak saja dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Behaviorisme memandang bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa.  Belajar merupakan akibat adanya interaksi stimulus dan respon. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia buruk, lingkungan baik akan menghasilkan manusia baik. Paradigma yang dipakai untuk membangun teori ini adalah bahwa tingkah laku manusia itu fungsi stimulus, artinya determinan tingkah laku tidak berada di dalam diri manusia tetapi berada di lingkungan (Alwisol, 2005: 7).
Prinsip dasar behaviorisme yaitu perilaku nyata dan terukur memiliki makna tersendiri,bukan sebagai perwujudan dari jiwa atau mental abstrak. Aliran behaviorisme metodenya terkontrol dan bersifat positivistic dalam perkembangan ilmu psikologi. Kritik umumnya diarahkan pada pengingkaran terhadap potensi alami yang dimiliki manusia. Bahkan menurut pandangan ini, manusia tidak memiliki jiwa, tidak memiliki kemauan dan kebebasan untuk menentukan tingkah lakunya sendiri.
Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforcement dari lingkungan.
Teori Ivan Pavlov

Pavlov menemukan teori classical conditioning atau pengkondisian lingkungan secara klasik, yaitu individu dapat dikendalikan dengan cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulang respon yang diinginkan, sementara individu tidak menyadari bahwa dia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya. Pavlov, mengadakan eksperimen yang dilakukan terhadap seekor anjing. Pertama, anjing dioperasi pada salah satu kelenjar air liurnya diberi alat penampung sehingga air liurnya dapat dilihat. Sebelum penelitian anjing selalu mengeluarkan air liur setiap kali melihat makanan, namun ketika mendengar bunyi bel air liur tidak keluar. Lalu dilakukan pembiasaan mendengar bunyi bel bersama dengan pemberian makanan berupa daging, dan hasilnya anjing akan mengeluarkan air liur meskipun hanya mendengar bunyi bel.
Berdasarkan eksperimen tersebut Pavlov menghasilkan hukum-hukum belajar yaitu:
1. Law of respondent conditioning, artinya hokum pembiasaan yang dituntut, yakni jika dua macam stimulus dihadirkan secara simultan (yang salah satunya berfungsi sebagai reinforser) maka refleks dan stimulus lainnya akan meningkat.
2. Law of respondent extinction, artinya hokum pemusnahan yang dituntut yakni jika reflex yang sudah diperkuat melalui respondent conditioning itu didatangkan kembali tanpa menghadirkan reinforser, maka kekuatannya akan menurun.

      3.Psikoanalisa
Psikoanalisa merupakan sebuah teknik membantu orang lain dengan masalah emosional berdasarkan teori unsconscious mind oleh Sigmund Freud. Menurutnya, konflik dalam akal bawah sadar adalah sumber utama masalah psikologis. Sigmund Freud menggambarkan jiwa sebagai sebuah gunung es. Bagian yang muncul di permukaan air adalah bagian yang terkecil, yaitu puncak dari gunung es itu, yang dalam hal kejiwaan adalah bagian kesadaran atau consciousness. Agak dibawah permukaan air adalah bagian yang disebutnya prakesadaran atau subsconsciousness.
Teori Psikoanalisa Sigmund Freud
Teori psikoanalisa dari Freud dapat berfungsi sebagai tiga macam teori, yaitu :
      1.      Sebagai Teori Kepribadian
Psikoanalisa mengatakan bahwa jiwa terdiri dari tiga system yaitu Id,Superego, dan Ego. Id terletak dalam ketidaksadaran. Id merupakan tempat dari dorongan-dorongan primitif, yaitu dorongan-dorongan yang belum dibentuk atau dipengaruhi oleh kebudayaan , yaitu dorongan untuk hidup dan mempertahankan kehidupan atau life instinct dan dorongan  untuk mati atau death  instinct. Superego adalah suatu system yang merupakan kebalikan dari id. Sistem ini sepenuhnya dibentuk oleh kebudayaan. Superego berisi dorongan-dorongan untuk mengikuti norma-norma masyarakat. Ego adalah system dimana kedua dorongan dari id dan superego beradu kekuatan. Fungsi ego adalah menjaga keseimbangan antara kedua system yang lainnya, sehingga tidak terlalu banyak dorongan dari id yang dimunculkan ke kesadaran, sebaliknya tidak semua dorongan superego saja yang dipenuhi. Ego sendiri tidak mempunyai dorongan atauenergi. Ego hanya menjalankan prinsip-prinsip kenyataan (reality principle), yaitu menyesuaikan dorongan-dorongan id atau superego dengan kenyataan di dunia luar.
       2. Sebagai Teknik Analisa Kepribadian
Untuk dapat menerangkan suatu gejala psikoneurose misalnya, agar dapat diusahakan penyembuhan terhadap penderita yang bersangkutan, maka perlu dianalisa terlebih dahulu kepribadian penderita yang bersangkutan . Dalam analisa ini umumnya dipergunakan dua cara pendekatan, yaitu pertama-tama melihat dinamika dari dorongan –dorongan primitif (khususnya libido) terhadap ego dan bagaimana superego menahan dorongan-dorongan primitif itu.
       3. Sebagai Metode Terapi
Teknik-teknik yang dipergunakan dalam menganalisis kepribadian selanjutnya dipergunakan juga sekaligus sebagai teknik psikoterapi, karena pada prinsipnya psikoanalisa mengakui bahwa kalau faktor penyebab yang tersembunyi di dalam ketidaksadaran sudah bisa diketahuidan dibawa ke kesadaran , maka penderita dengan sendirinya akan sembuh. Feud sangat menyukai teknik psikoanalisa, yaitu penderita secara sadar sepenuhnya diajak untuk mengeksplorasi ketidaksadarannya. Ia percaya bahwa dorongan-dorongan primitif, maupun hal-hal yang direpresi, yang tidak dapat muncul dalam kesadaran dapat memunculkan dirinya dalam bentuk simbol-simbol dalam mimpi.

       4.Humanistik
            Humanistik adalah pandangan psikologis bahwa manusia memiliki kecenderungan bawaan untuk memperbaiki dan menentukan hidup mereka dengan keputusan yang mereka buat. Para pendiri gerakan ini yaitu Abraham Maslow, Carl Rogers, dan Victor Frankl tidak setuju dengan Freud bahwa hanya proses yang tidak disadari yang penting. Pandangan humanistik berupa seperti cinta, kreativitas, pertumbuhan, aktualisasi diri, kebutuhan, rasa humor, makna, kebencian, agresivitas, kemandirian, dan tanggung jawab.

        Teori Maslow tentang motivasi bahwa manusia pada dasarnya adalah baik, atau setidak-tidaknya netral, tidak jahat. Seperti keadaan fisiknya, kejiwaan manusia mempunyai kebutuhan, kapasitas dan kecenderungan yang pada prinsipnya tidak ada yang jahat. Maslow berpendapat bahwa manusia yang sehat jiwanya adalah manusia yang mengembangkan dirinya sendiri berdasarkan kekuatan-kekuatan dari dalam. Sementara orang-orang yang terganggu jiwanya, yang anti sosial, yang jahat adalah orang-orang yang terhambat perkembangan dirinya, yang frustasi oleh gangguan-gangguan dari luar. Teori Maslow yaitu teori hierarki kebutuhan mengatakan bahwa kebutuhan manusia berjenjang ke atas, seperti spiral yang makin melebar ke atas (kebutuhan yang lebih tinggi akan timbul jika kebutuhan yang lebih rendah terpenuhi). Pada tahun 1943 Carl Rogers mengembangkan teknik psikoterapi  yang dikenal sebagai psikoterapi nondirektif dan digunakan sampai sekarang. Dalam proses psikoterapinya Rogers menghindari pengarahan. Melalui hubungan yang saling menerima  diusahakan akan menggali semua pengalaman dan perasaan klien untuk tercapainya keseimbangan antara berbagai pengalaman dan perasaan yang sesungguhnya terjadi dengan konsep klien. Menurut Rogers, kesenjangan antara konsep diri dan realitas menyebabkan gangguan kejiwaan pada diri klien, sehingga untuk menyembuhkan diperlukan upaya penyeimbangan.
            Psikologi humanistik memilki dari tiga ciri utama, yaitu :
1.      Psikologi humanistik menawarkan satu nilai yang baru sebagai pendekatan untuk memahami sifat dan keadaan manusia.
2.      Psikologi humanistik menawarkan pengetahuan yang luas akan kaidah penyelidikan dalam bidang tingkah laku manusia.
3.      Psikologi humanistik menawarkan metode yang lebih luas akan kaidah-kaidah yang lebih efektif dalam dalam pelaksanaan psikoterapi.

5.Psikologi Positif
            Psikologi positif digagas oleh Martin E.P. Seligman. Psikologi positif pada awalnya memiliki memiliki tujuan utama, yaitu menyembuhkan penyakit mental, membantu semua orang untuk hidup lebih produktif dan bermakna, mengidentifikasi dan memelihara bakat atau potensi manusia. Namun, setelah Perang Dunia II yang menimbulkan kesedihan dan trauma bagi penduduk dunia, muncul berbgai penyakit mental seperti depresi dan trauma. Itu menyebabkan banyak praktik psikologi hanya berkonsentrasi pada upaya penyembuhan penyakit tersebut.
 MARTIN E.P. SELIGMAN 
Psikologi positif termasuk dalam cabang baru dari ilmu psikologi. Psikologi sendiri adalah ilmu yang mempelajari jiwa serta perilaku manusia akan kehidupan sehari-hari yang dimilikinya.
Psikologi Positif memunculkan fungsi manusia yang positif dengn mencapai pemahaman ilmiah dan intervensiyang efektif untuk membangun berkembang individu, keluarga, dan masyarakat (Seligman, 2002). Hal ini disampaikan bahwa psikologi positif adalah studi ilmiah tentang fungsi manusia yangoptimal dan tujuannya untuk menemukan dan mempromosikan faktor yang memungkinkan individu, komunitas,dan masyarakat untuk tumbuh dan berkembang.
Psikologi Positif berkembang secara empiris sangat cepat sejak didirikan 1998. Kajian pada Psikologisemakin luas dengan berkembangnya Psikologi Positif. Fokus Psikologi pada menyembuhkan terkait dengankesehatan mental akan lebih berkembang dan kembali kepada tujuan Psikologi yang lain, yaitu: mengidentifikasidan memelihara bakat, potensi, dan mengembangkan strength, dan membantu manusia untuk hidup lebihproduktif dan bermakna. Sehingga, pembahasan tentang manusia menjadi lebih komprehensif., sehingga tujuanPsikologi adalah flourishing. Flourishing sinonim dari level kesejahteraan mental yang tinggi dan melambangkankesehatan mental. Kesejahteraan pada pendekatan Psikologi Positif meliputi pendekatan hedonic dan eudaemonicsebagai pendekatan kesejahteraan dan juga terkait secara tidak langsung dengan kesejahteraan objektif (financialdan kesehatan
Ruang lingkup Psikologi Positif (Seligman & Csikszentmihalyi, 2000) :
1) Positif subjektif, yaitu pikirankonstruktif tentang diri dan masa depan (misal: optimisme dan harapan), serta perasaan energi, vitalitas, dankeyakinan, atau efek positif emosi (misal: gembira, tertawa)
2) Level Individu, yaitu berfokus pada ciri-ciriindividu positif (kapasitas untuk cinta dan rekreasi, courage, interpersonal skills, forgiveness, kelapangan hati, keberanian, ketekunan, kejujuran, atau kebijaksanaan), memgembagkan kekuatan positif dari karakter,mengembangkan potensi dan dorongan untuk mengejar keunggulan
3) Level Kelompok/Masyarakat yaitu berfokus pada pengembangan, pembuatan, dan pemeliharaan lembaga positif (pembangunan dari nilai-nilai sipil,penciptaan keluarga sehat, studi lingkungan kerja yang sehat, dan masyarakat yang positif).

6.Neuroscience
Neurosains merupakan kajian yang mempelajari sistem saraf yang ada di dalam otak manusia. Menurut sudut pandang psikologi neurosains berkonsentrasi pada sistem saraf dalam menjelaskan perilaku dan proses mental manusia. Ilmu ini mendapatkan namanya yaitu neurosains kognitif pada akhir tahun 1970-an dan yang menemukan ilmu ini adalah Michael Gazzanigga dan George Miller. Neurosains juga mengkaji mengenai kesadaran dan kepekaan otak dari segi biologi, persepsi, ingatan, dan kaitannya dengan perilaku manusiaNeurosainsmempelajari perkembangan ilmu biologi manusia yang bersumber dari ilmu kedokteran, yang khusus mempelajari tentang otak. Otak adalah organ yang mengatur seluruh aspek kehidupan makhluk hidup, manusia maupun binatang. Semua gerakan tubuh dikontrol otak. Dari kesadaran manusia makan, tidur, belajar, berpikir, berperasaan, sampai berpikiran inovatif dan menemukan segala sesuatu dimulai dari otak.


Dalam teori Neurosains, sistem saraf dan otak merupakan komponen utama bagi proses pembelajaran manusia. Neurosains dapat membuat hubungan antara proses kognitif yang terdapat di dalam otak dengan tingkah laku yang akan dihasilkan. Hal ini dapat diartikan bahwa, setiap perintah yang diproses oleh otak akan mengaktifkan daerah-daerah penting otak. Neurosainsadalah suatu bidang penelitian saintifik tentang sistem saraf, utamanya otak. Neurosains merupakan penelitian tentang otak dan pikiran. Studi tentang otak menjadi landasan dalam pemahaman tentang bagaimana kita merasa dan berinteraksi dengan dunia luar dan khususnya apa yang dialami manusia dan bagaimana manusia mempengaruhi yang lain (Schneider, 2011).
Banyak manusia yang menganggap bahwa dirinya bodoh, padahal kapasitas otak manusia sama, dan tidak ada yang bodoh atau pun pintar. Itu semua tergantung pada diri manusia itu sendiri yang mampu mengembangkan otak mereka dengan baik atau tidak. Apabila semua manusia manusia dapat berpikir secara optimal, maka tidak ada manusia yang bodoh. Sebenarnya kemampuan otak manusia memiliki potensi yang sangat baik, saat dikembangkan secara optimal dan seimbang. Selain itu kecerdasan yang dikembangkan tidak hanya kecerdasan intelektual, tetapi juga emosional, sosial, dan kecerdasan lainnya.



DAFTAR PUSTAKA

Lahey, B. B. 2012. Psychology An Introduction. New York: McGraw Hill
Sarwono, Sarlito Wirawan. 1978. Berkenalan dengan Aliran-Aliran dan Tokoh-Tokoh Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang.

Sobur, Alex. 2011. Psikologi Umum. Banduung: Pustaka Setia
Seligman,M. 2013.Beyond Authentic Happiness: Menciptakan Kebahagiaan Sempurna dengan Psikologi Positif.Bandung: Mizan Pustaka.
Bakker, A.B., dan Leither, M.P. 2010. Work Engagement. New York:Psychology Press.
Buzan, Tony. 2005. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

9 komentar:

  1. Terimakasih informasinya, sangat bermanfaat 😊

    BalasHapus
  2. Terimakasih sudah menambah wawasan ku. Terlebih lagi aku anak psikologi. Makasih ggs

    BalasHapus
  3. Sangat membantu sekali dalam memahami sejarah ilmu Psikologi.

    BalasHapus
  4. Sangat bermanfaat dan menambah pemahaman tentang aliran psikologi kontemporer yang menarik untuk dipelajari. Good

    BalasHapus
  5. Keren,lanjutkan
    Saya menunggu postingan selanjutnya

    BalasHapus

CERPEN : Kamu Berbeda? Kamu Sering Ditindas? Sekarang Tutup Mulut Mereka dengan Prestasimu

Pastilah banyak tugas dari guru Bahasa Indonesia untuk membuat cerpen. Mau itu saat bangku SD, SMP ataupun SMA. Tetapi, karena saya pemalas...